Jokowi tolak Menjabat 3 Periode, Simak pernyataannya
PEMERINTAHAN- Wacana Presiden tiga periode atau penundaan pemilu terus bergulir dan makin memicu protes. Terbaru, Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi). ormas di bawah Kemendagri menyatakan dukungan agar Jokowi 3 periode dalam silatnas yang digelar Selasa (29/3).
Namun, meski hadir dalam forum itu, Jokowi menyatakan menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden dan manut pada keputusan Pemilu digelar 14 Februari 2024.
Berikut 5 pernyataan Jokowi soal wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
1. Jokowi: Isu 3 Periode Ingin Menampar Muka Saya
Jokowi pertama kali bicara soal jabatan presiden 3 periode pada Desember 2019. Saat itu, Jokowi menyebut pihak yang menyebarkan isu ini memiliki tiga motif.
"Ada yang ngomong presiden dipilih tiga periode. Itu ada tiga (maknanya) menurut saya. Satu ingin menampar muka saya," kata Jokowi saat berbincang dengan awak media pada 2 Desember 2019 di Istana Merdeka, Jakarta.
"Yang kedua, ingin cari muka, padahal saya sudah punya muka. Yang ketiga, ingin menjerumuskan," tambah Jokowi.
2. Jokowi: Saya Tidak Berminat Menjadi Presiden 3 Periode
Pada Maret 2021, Jokowi kembali berbicara soal isu wacana 3 periode. Ketika itu, isu ini muncul dari tudingan eks Ketua MPR Amien Rais. Amien menyebut, ada skenario yang digunakan agar Jokowi dapat dipilih kembali yakni dengan meminta adanya sidang istimewa MPR.
Jokowi menegaskan, dirinya adalah presiden yang dipilih langsung oleh rakyat Indonesia berdasarkan konstitusi. Oleh karena itu, pemerintahannya akan berjalan tegak lurus dengan konstitusi tersebut.
"Apalagi yang harus saya sampaikan? Bolak-balik ya sikap saya tidak berubah," kata Jokowi dalam pernyataannya di Istana Merdeka 15 Maret 2021.
Jokowi menegaskan tidak memiliki niat untuk menjadi presiden tiga periode. UUD 1945, kata Jokowi, telah mengatur masa jabatan presiden selama dua periode yang harus dipatuhi bersama.
"Saya tegaskan, saya tidak ada niat, tidak berminat juga menjadi presiden tiga periode. Konstitusi mengamanatkan dua periode. Itu yang harus kita jaga bersama-sama," ucap Jokowi.
3. Jokowi: Taat Konstitusi
Jokowi menyebut bahwa tidak pernah mencetuskan dan mengusulkan wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden. Namun, ia mengatakan wacana tersebut sah-sah saja diusulkan oleh siapa pun.
“Kita bukan hanya taat dan tunduk, tetapi juga patuh pada konstitusi. Siapa pun boleh-boleh saja mengusulkan wacana penundaan pemilu dan perpanjangan (masa jabatan presiden), menteri atau partai politik, karena ini kan demokrasi. Bebas saja berpendapat. Tetapi, kalau sudah pada pelaksanaan, semuanya harus tunduk dan taat pada konstitusi,” kata Jokowi, sebagaimana dikutip dari Harian Kompas, (8/3/2022).
4. Jokowi: Saya Sering Dengar Teriakan Maju 3 periode, tapi Tetap Patuh Konstitusi
Rabu (30/3) kemarin, Jokowi kembali angkat bicara soal wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
Pernyataan ini disampaikan Jokowi menjawab pertanyaan wartawan soal dorongan tiga periode saat di pasar dan bandara di sela kunjungan kerja di Jawa Tengah.
"Yang namanya masyarakat, teriakan-teriakan seperti itu sudah sering saya dengar. Tetapi yang jelas konstitusi kita sudah jelas. Kita harus taat, patuh terhadap konstitusi," kata Jokowi saat mengunjungi Candi Borobudur, Rabu (30/3).
5. Jokowi: Konstitusi Jelas Mengatur Masa Jabatan Presiden
Pada hari yang sama, kemarin, Presiden Jokowi membuat unggahan di akun Instagram resmi, ia menegaskan akan taat terhadap konstitusi yang sudah mengatur masa jabatan presiden.
"Semua pihak harus taat pada konstitusi yang sudah jelas mengatur masa jabatan presiden," ucap Jokowi melalui Instagram, Rabu (30/3).
"Konstitusi kita sudah jelas. Dan kita harus taat, harus patuh, terhadap konstitusi. Itu saja," tegasnya.
Komentar Via Facebook :