Gempa Afghanistan Akibatkan 1000 Orang Meninggal
Internasional - Gempa berkekuatan 6,1 SR yang mengguncang Afganistan menyebabkan korban tewas lebih dari 1000 orang dan lebih 600 orang terluka. Hal itu disampaikan pejabat manajemen penangan bencana alam Afganistan, jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah. Berdasarkan foto-foto dimedia Afganistan memperlihatkan mayat-mayat yang terbungkus selimut tergeletak di tanah.
Upaya penyelamatan dipimpin langsung oleh Kementerian Pertahanan Taliban. Pejabat di Kementerian Dalam Negeri Afganistan Salahuddin Ayubi mengatakan, jumlah korban akan terus bertambah dikarenakan beberapa desa yang berada di daerah terpencil dipegunungan dan membutuhkan waktu untuk mengumpulkan rinciannya.
Ayubi juga mengatakan, sebagian besar korban yang tewas dikonfirmasi berada diprovinsi timur Paktika, dengan 255 tewas dan lebih dari 200 orang trluka. Di provinsi Khost, ada 25 orang meninggal dan 90 orang dilarikan kerumah sakit.
Tenaga kesehatan dan tim bantuan kemanusiaan mengatakan, sejumlah orang yang tidak diketahui tetap terjebak di bawah puing-puing, di daerah-daerah terpencil. Operasi penyelamatan diperumit oleh kondisi sulit, termasuk hujan lebat, tanah longsor, dan sulitnya akses.
"Banyak orang masih terkubur di bawah tanah. Tim penyelamat Imarah Islam telah tiba, dengan bantuan penduduk setempat mereka berusaha mengeluarkan korban tewas dan luka-luka," seorang petugas kesehatan di sebuah rumah sakit di provinsi Paktika yang dilanda gempa, seperti dikutip Reuters, Kamis, 23 Juni 2022.
Loretta Hieber Girardet dari kantor pengurangan risiko bencana PBB juga mengatakan, upaya untuk memberikan bantuan dan menyelamatkan orang-orang yang terperangkap di bawah puing-puing akan menghadapi tantangan besar karena medan dan cuaca.
“Jalan-jalannya buruk bahkan pada waktu-waktu terbaik, sehingga operasi kemanusiaan yang dilakukan akan segera ditantang oleh kurangnya akses mudah ke daerah itu,” katanya.
Loretta menambahkan bahwa hujan yang dikombinasikan dengan gempa menciptakan risiko lebih lanjut bagi pekerja kemanusiaan. Sementara, kantor kemanusiaan PBB mengatakan pihaknya mengerahkan tim kesehatan medis dan menyediakan pasokan medis.
Afghanistan saat ini tengah bergulat dengan krisis ekonomi akibat pengambilalihan rezim Taliban tahun lalu. Banyak negara memberlakukan sanksi pada sektor perbankan Afghanistan dan memotong miliaran dolar dalam bantuan pembangunan.
Namun, bantuan kemanusiaan dari badan-badan internasional seperti PBB akan terus berlanjut. Seorang juru bicara kementerian luar negeri mengatakan Taliban akan menyambut bantuan internasional.
Sedangkan sumber di Gedung Putih mengatakan, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengarahkan Badan Pembangunan Internasional Amerika dan mitra pemerintah federal lainnya untuk menimbang bantuan tanggap bencana. Ada pun Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan PBB sepenuhnya dimobilisasi, dengan pertimbangan kebutuhan dan dukungan awal.
"Kami mengandalkan masyarakat internasional untuk membantu mendukung ratusan keluarga yang terkena bencana terbaru ini. Sekarang saatnya untuk solidaritas," katanya dalam sebuah pernyataan.
Komentar Via Facebook :